Sabtu, 30 Mei 2015

Manajemen Agribisnis PT.Sinar Sosro



MODUL MANAJEMEN AGRIBISNIS




Penyusun:
Annisa Putri Pradita
Fitriana Ayu Puspitasari
Ihsaniyah
Latifatul Asmal
Okta Tri Putri
Siti Munawaroh
Tia Mulyani

JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNTIRTA
2015
DAFTAR ISI
A.   PENDAHULUAN   ……………………………………………  3
B.   TUJUAN ………………………………………………………..  4
MODUL 1 ………………………………………………………  5
MODUL 2 ………………………………………………………  6
MODUL 3 ………………………………………………………  8
MODUL 4 ……………………………………………………... 12
MODUL 5 ……………………………………………………..  14
MODUL 6 ………………………………………………………20
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………….. 33














A.      PENDAHULUAN
Menurut Downey & Erickson (1987) adalah semua kegiatan bisnis yang terlibat pada aliran sistem komoditi dari masukan usaha tani, usaha tani, pemrosesan, penyebaran, penyimpanan, pemasaran komoditi tersebut sampai pada konsumen akhir. Agribisnis merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa subsistem/sektor pengadaan dan penyaluran sarana produksi (input), proses produksi (kegiatan pengolahan komoditas primer menjadi produk olahan) dan proses output. Subsistem pengolahan/produksi disebut juga agroindustri yang terdiri dari agroindustry hulu yaitu penghasil input pertanian dan agroindustri hilir yaitu industri pengolahan hasil pertanian primer dan bahkan lebih luas lagi mencakup industri sekunder dan tersier yaitu mengolah lebih lanjut dari produk olahan hasil pertanian primer. Salah satu contoh perusahan dalam sector produksi yaitu PT SINAR SOSRO.
PT Sinar Sosro sebagai salah satu perusahaan nasional yang berfokus pada produksi minuman teh telah bertahan sekian lama dan tetap menjadi market leader untuk produk minuman teh. Sosro merupakan pelopor produk teh siap minum dalam kemasan yang pertama di Indonesia. Nama Sosro diambil dari nama keluarga pendirinya yakni Sosrodjojo. PT.  Sinar Sosro merupakan perusahaan pertama di Indonesia dan Di dunia yang berani mengolah dan menjual teh dalam kemasan untuk dijual kepada masyarakat. Perusahaan ini semakin berkembang walaupun telah bermunculan perusahaan – perusahaan lain yang memproduksi produk yang sama. Dalam perusahaan besar biasanya memiliki beberapa manajemen, diantaranya strategi dan pemasaran. Tujannya membuat perusahaan PT. Sosro untuk tetap berkembang meskipun  mendapatkan saingan.
Pada masa sekarang ini, seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, pertumbuhan dan perkembangan perekonomian telah memasuki era globalisasi. Hal ini menyebabkan kompetisi dalam dunia bisnis menjadi semakin tajam. Konsumen yang merupakan orientasi dalam suatu bisnis merupakan kunci utama dalam memenangkan persaingan ini. Apalagi konsumen pun semakin kritis dalam memilih suatu produk atau jasa yang hendak dibeli.
Produk-produk baru tersebut mendorong timbulnya usaha baru diberbagai bidang untuk memasarkan produk yang tepat. Tetapi dalam kenyataannya tidaklah mudah untuk memasarkan suatu produk, selain faktor persaingan yang semakin meningkat, perkembangan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat dewasa ini cenderung membawa perilaku konsumen. Seperti yang diketahui, bahwa dalam suatu sistem perekonomian terdapat banyak suatu industri. Dengan semakin banyaknya perusahaan atau produsen yang ikut berperan dalam siklus bisnis ini, tentu akan memancing tingkat persaingan kearah yang lebih tinggi dan ketat untuk memenangkan konsumen dan memuaskan selera mereka.
Untuk mengimbangi perekonomian global yang cepat berubah ini setiap pelaku bisnis dituntut untuk dapat meningkatkan daya saing dengan para pesaing-pesaingnya, baik itu pelaku bisnis yang menawarkan produk, jasa atau campuran antara produk dan jasa. Dewasa ini salah satu jenis industri yang mengalami perkembangan industri  yaitu yang menawarkan  produk makanan dan minuman. Hal ini dapat dilihat dari semakin beragamnya jenis minuman ringan, seperti jenis minuman dengan rasa teh, buah-buahan, dan jenis minuman bersoda, juga  banyak  merek-merek minuman ringan yang dijual dipasaran seperti Fresh Tea, Lipton Ice Tea, Tekita, Teh Tjong Dji, Green Tea, Teh Kotak, Sprite, Fanta, dan Coca cola. Demi memenuhi kebutuhan konsumen yang beragam. Salah satu produk minuman dengan rasa teh  yang telah lama dikenal di Indonesia adalah Teh Botol Sosro, yang di produksi oleh PT. Sinar Sosro.
Perusahaan ini memiliki jaringan distribusi yang cukup baik dan terorganisir, dengan membangun pabrik dan gudang distribusi yang tersebar di berbagai daerah. Tujuannya adalah untuk lebih mendekatkan diri dengan pelanggan serta mempermudah dalam penyaluran produk, sehingga dapat memenuhi permintaan dan pencapaian kepuasan konsumen.

B. TUJUAN
Dari uraian di atas terdapat beberapa tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan ini diantaranya:
1)      Untuk memahami konsep sistem agribisnis dan mengetahui nama serta bentuk sektor agribisnis
2)      Untuk memahami fungsi-fungsi manajemen yang dilakukan oleh perusahaan sektor agribisnis
3)      Untuk memahami konsep manajemen produksi agribisnis dan memahami ruang lingkup manajemen produksi usaha produksi pertanian
4)      Untuk memahami konsep manajemen keuangan agribisnis dan memahami ruang lingkup manajemen produksi usaha produksi pertanian
5)      Untuk memahami konsep manajemen sumberdaya manusia agribisnis dan memahami ruang lingkup pengelolaan sumberdaya manusia usaha produksi pertanian
6)      Untuk memahami konsep manajemen pemasaran  dan distribusi produk agribisnis dan memahami ruang lingkup manajemen pemasaran produk agribisnis.




MODUL 1
NAMA DAN BENTUK PERUSAHAAN

1.1.  Sektor Input
Sektor Input yakni seluruh kegiatan ekonomi yang menghasilkan sarana produksi bagi pertanian primer ( Usaha Tani ). Termasuk kedalam ini adalah Industri agro-kimia ( Pupuk, Pestisida,Obat-obatan, Vaksin Hewan, dan Lain-lain). Industri agro-automotive ( Mesin, Peralatan Pertanian serta Pengolahan Hasil Pertanian), Industri Pembibitan Tanaman/Hewan.
Salah satu contoh perusahaan agribisnis di sektor input adalah PT. Petrokimia Gresik yang merupakan produsen pupuk yang memproduksi berbagai macam pupuk seperti urea, ZA, SP-36, ZK, NPK Phonska, Phonska, NPK Kebo mas, dan pupuk organik petroganik. PT. Petrokimia Gresik juga memproduksi produk non pupuk antara lain asam sulfat, asam fosfat, amoniak, dll. Bentuk PT. Petrokimia Gresik merupakan BUMN karena keberadaannya berfungsi untuk mendukung program pemerintah dalam rangka meningkatkan produksi pertanian dan ketahanan nasional.
1.2.  Sektor Produksi
Sektor produksi adalah kegiatan ekonomi yang mengolah komoditas primer menjadi produk olahan, baik bentuk Produk antara maupun menjadi bentuk produk akhir, kedalam sub ini termasuk seluruh industri makanan, Industri pengolahan minuman, industri pengolahan serat ( Kayu, Karet, Kulit Dll), Industri Jasa Boga, Industri Farmasi, serta Industri Kecantikan, beserta Perdagangan Produknya.
Salah satu nama perusahaan agribisnis di sector produksi adalah PT. Sinar Sosro yang memproduksi teh botol. Bentuk perusahaan tersebut adalah swasta besar. PT. Sinar Sosro merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang agro industri yang memproduksi berbagai macam produk dengan menggunakan pucuk daun teh sebagai salah satu bahan baku utamanya, dimana salah satu produknya adalah Teh Botol Sosro. Teh Botol Sosro merupakan produk teh siap minum pertama di Indonesia yang di kemas dalam botol dan telah dikenal oleh masyarakat luas.
1.3.  Sektor Output
Sektor Output adalah seluruh kegiatan untuk memperlancar pemasaran komoditas pertanian baik segar maupun olahan untuk nasional dan ekspor ke luar negeri.
Salah satu contoh perusahaan agribisnis di sector output adalah PT Sasana Caraka Mekarjaya yang bergerak sebagai distributor/penyalur produk-produk sosro sehingga mendukung kelancaran distribusi produk PT Sinar Sosro. Bentuk perusahaan tersebut adalah swasta besar.


MODUL 2
FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN AGRIBISNIS

2.1.  Perencanaan Produksi
Perencanaan berfungsi untuk menyusun program kerja selama periode tertentu pada masa yang akan datang berdasarkan visi, misi, tujuan serta sasaran organisasi dan juga  membantu mengurangi ketidakpastian di waktu yang akan datang. Perencanaan ini kegiatan yang pertama seorang manager dalam rangka melaksanakan fungsi manajemen agar dapat membuat keputusan yang teratur dan logis sebelumnya harus ada keputusan terlebih dahulu sebagai petunjuk langkah-langkah selanjutnya.
Unsur-unsur perencanaan meliputi:
a)      Tujuan : menerangkantujuan yang hendak dicapai dari kegiatan yang dilakukan oleh PT. SINAR SOSRO. Tujuan ini besifat non material maupun no moral.
b)      Politik : merupakan peraturan-peraturan yang digariskan bagi tindakan-tindakan oragnisasi yang dihubungkan dengan tujuan yang dicapai.
c)      Prosedur : urutan-urutan pelaksanaan yang dilalui dan diikuti oleh karyawan atau orang yang mengikuti kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu.
d)     Budget : ikhtisar dari masukan yang diharapkan akan diperoleh dikaitkan dengan output yang dikeluarkan dalam bentuk angka.
e)      Program : serangkaian tindakan yang akan dilakukan diwaktu yang akan datang, terdiri dari penggabungan politik, prosedur dan budget.
2.2.  Organisasi
Pengorganisasian berarti menciptakan suatu struktur dengan bagian-bagian yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga hubungan antara bagian-bagian dipengaruhi oleh hubungan mereka dengan keseluruhan struktur tersebut. Sedang pengorganisasian sendiri memliki arti yakni sekelompok orang yang bekerja sama dengan menempatka tugas, fungsi,wewenang, dan tanggung jawab masing-masing untuk mencapai suatu tujuan.
Adapun fungsi organisasi:
a)    Adanya pembagian tugas dan penggolongan kegiatan perusahaan PT. SINAR SOSRO
b)   Pembagian tugas kegiatan perusahaan PT.SINAR SOSRO kepada kelompok yang telah ditetapkan.
c)    Menentukan kegiatan yang telah dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan PT.SINAR SOSRO
2.3.  Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan merupakan penerapan atau implementasi dari rencana yang telah ditetapkan dan diorganisasikan. Pelaksanaan merupakan langkah-langkah pelaksanaan rencana didalam kondisi nyata ynag melibatkan segenap anggota organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pelaksanaan adalah menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau penuh kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang dikehendaki secara efektif. Dalam hal ini dibutuhkan kepemimpinan.
2.4.  Pengawasan
Pengawasan adalah fungsi manajemen yang tak kalah pentingnya, karena didalam pengawasan dilakukan koreksi. Pengawasan diperlukan untuk melihat apakah rencana dilaksanaka sesuai dengan tujuan. Tujuan pengawasan adalah untuk mencegah atau untuk memperbaiki kesalahan, penyimpangan, penyelewengan, dan kegiatan-kegiatan lainnya yang tidak sesuai dengan rencana.
Dalam pengawasan ada 3 proses yang dilakukan:
a)    Melakukan pengukuran terhadap hasil kerja yang telah dicapai.
b)   Melakukan perbandingan hasil kerja yang telah dicapai dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya.
c)    Melakukan koreksi terhadap hasil kerja yang meliputi pembiayaan dan efesiensi kerja.
2.5.  Evaluasi
Fungsi evaluasi merupakan hal yang akan menekankan pada upaya untuk menilai proses pelaksanaan rencana, mengenai ada tidaknya penyimpangan, dan tercapai tidaknya sasarn yang telah ditetapkan berdasarkan rencana yang telah dibuat. Fungsi evaluasi ditujukan pada suatu obyek tertentu dan dalam periode tertentu. Misalnya, mengevaluasi pelaksanaan proyek agribisnis yang dilaksanakan selama dua tahun. Pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab dalam fungsi evaluasi antara lain adalah apa hambatan- hambatan dalam pelaksanaannya dan bagaimana hasilnya.
2.6.  Pengendalian
Setelah suatu rencana dibuat, rencana tersebut harus diimplementasikan, manajer serta pekerja harus memonitor pelaksanaannya untuk memastikan rencana tersebut berjalan sebagaimana mestinya itulah fungsi dari pengendalian. Aktivitas manajerial untuk memonitor pelaksanaan rencana dan melakukan tindakan korektif sesuai kebutuhan.










MODUL 3
MANAJEMEN PRODUKSI PT. SINAR SOSRO

3.1.  Perencanaan Produksi
PT. Sinar Sosro mempunyai perkebunan teh afiliasi yang tersebar di beberapa wilayah di Jawa Barat dengan total luas lahan mencapai 1.587 hektare. Rinciannya; (1) Garut dengan luas 455 ha dengan ketinggian 1.000-1.250 meter di atas permukaan laut; (2) Cianjur dengan luas 400 ha dengan ketinggian 1.000-1.250 meter di atas permukaan laut; (3) dan Tasikmalaya dengan luas 732 ha dengan ketinggian 800-950 meter di atas permukaan laut. Di Garut dan Cianjur, perkebunan ini dikelola lewat bendera PT Agropangan Putra Mandiri. Sementara di Tasikmalaya, lewat bendera PT Sinar Inesco. Sosro memiliki beberapa pabrik yang tersebar, yaitu :
·           Pabrik Produk Teh Botol Sosro, berada di Jakarta ( Cakung ), Pandeglang– Jawa Barat, Ungaran – Jawa Tengah, Surabaya – Jawa Timur, Medan – Sumatera Utara, Gianyar – Bali, dan Cibitung – Jawa Barat.
·           Pabrik Peracikan Teh Wangi Melati, berada di Slawi – Jawa Tengah.
·           Pabrik Kemasan Tetra, Kaleng dan Air Mineral berada di Tambun – Bekasi.
Susunan dan tata letak pabrik didesain secara khusus untuk mempermudah alur proses produksi keseharian. Lokasi tiap-tiap bagian mulai dari gudang bahan baku hingga proses pengemasan dan masuk gudang penyimpanan dibuat sesuai dengan alur materi dan alur proses sehingga kegiatan proses berjalan secara efektif dan efisien.
Produksi teh botol di PT. Sinar Sosro mempunyai kapasitas sekitar + 6 batch per shift dengan rata-rata produk yang dihasilkan sebesar + 28 pallet tiap batchnya. Dengan demikian dalam satu hari dapat diproduksi sebanyak 504 pallet dan setiap pallet menampung 60 krat yang mana masing-masing krat berisi 24 botol. Dengan kata lain, produksi teh botol mencapai 725.760 tiap harinya dengan asumsi bahwa produksi berjalan lancar.
Jadwal kerja para karyawan PT. Sinar Sosro untuk memproduksi yaitu pada hari Senin –Jumat dimulai pukul 08.00-16.00 WIB sedangkan untuk hari Sabtu pukul 08.00-13.00 WIB.
PT. Sinar Sosro memproduksi beberapa produk diantaranya yaitu: Produk PT. Sinar Sosro :
·      Teh botol Sosro menggunakan bahan baku : air, gula industri dan teh hijau yang dicampur dengan bunga melati dan bunga gambir (dikenal dengan teh wangi).
·      Fruit Tea menggunakan bahan baku yakni : air, gula industri, teh hitam dan konsentrat sari buah asli.
·      Joy Tea Green menggunakan bahan baku : air, gula industri dan teh hijau.
3.2.  Organisasi (Input-input dan Sarana Produksi)
Input-input dan sarana produksi PT.Sinar Sosro meliputi penerimaan bahan baku, baham pengemas dan bahan pembantu (Incoming Material).
a.     Bahan baku
·      Teh kering: Teh kering yang digunakan untuk produksi TBS adalah Teh SPRR atau lebih dikenal dengan jasmine tea. Teh SPRR yang digunakan di PT. Sinar Sosro berasal dari PT. Gunung Slamet Slawi, yang merupakan bagian grup Sosro.
·      Gula: berfungsi untuk memberikan rasa manis pada produk yang dihasilkan (TBS). Gula pasir yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan proses produksi merupakan gula pasir terbaik yang diimpor dari Thailand karena gula tersebut memiliki keunggulan dibandingkan dengan gula lokal terutama dalam hal warna dan kesadahannya.
·      Air: Air yang digunakan oleh PT. Sinar Sosro berasal dari air bawah tanah. Kebutuhan akan air di sekitar lingkup perusahaan terlebih dahulu dilakukan pengolahan dalam unit pengolahan air (WT) agar diperoleh air yang standar.
b.    Bahan Pengemas
·      Crown cork: Crown cork terbuat dari logam dan didalamnya dilapisi dengan PVC. Crown cork berfungsi sebagai penutup botol agar produk aman dari pengaruh udara luar dan dapat juga digunakan sebagai identitas suatu produk. Crown cork dikemas dalam kardus dengan jumlah 10000 tiap kardus. Setiap pallet terdapat 45 kardus crown cork, dengan 5 tumpukan untuk setiap palletnya. Penumpukan crown cork di dalam gudang disusun berdasarkan sistem FIFO. Masuk dan keluarnya crown cork dari gudang dilakukan menggunakan forklift. Crown cork ini disuplai dari PT. Indonesia Multi Colour Printing (IMCP) dan PT. ATP.
·      Botol: Botol merupakan bahan pengemas yang langsung kontak dengan produk. Botol yang digunakan terbuat dari bahan kaca yang tahan panas. Volume kemasan dalam botol untuk masing-masing produk berbeda. Volume untuk produk TBS adalah sebesar 220 ml. Sebelum botol digunakan untuk proses produksi, botol disimpan dalam gudang peti botol (PB). Supplier untuk botol TBS yaitu PT. Mulia Industrindo dan PT. Iglass.
·      Krat: krat terbuat dari plastik berwarna merah. Krat merupakan bahan pengemas yang tidak langsung kontak dengan produk, melainkan hanya berfungsi melindungi botol supaya tidak pecah ketika pengangkutan. Krat digunakan untuk memuat botol-botol baik botol kosong maupun botol isi. Satu krat memuat 24 botol. Selama krat masih dalam keadaan baik, krat tersebut masih terus dipakai.
3.3.  Pelaksanaan (Proses Produksi)
Proses pembuatan proses  teh botol Sosro, terdiri dari 5 tahapan, yaitu:
1.    Memilih bahan
Bahan terdiri dari teh hijau, gula pasir, dan air. Air yang didapat dari kedalaman 150 meter dan diproses menjadi air yang berkualtas.
2.    Membuat teh cair pahit
Teh hijau dicampur dengan bunga melati. Air disaring dan dipanaskan hingga mendidih. Lalu teh diseduh dengan air.
3.    Membuat teh cair manis
Setelah itu, gula dilarutkan sehingga membentuk sirup gula dan dicampur ke tangka pencampuran bersama teh cair pahit sehingga membentuk teh cair manis. Setelah itu the cair manis disterilkan dan dipanaskan hingga suhu 900C.
4.    Pemisahan botol dan kotak kosong
Botol dipisahkan dari koyak kosong dengan palletizer. Setelah itu botol dimasukan ke mesin pencucian botol dan kotak kosong dimasukan ke dalam mesin pencuci kotak kosong. Di dalam mesin itu, botol  direndam dengan suhu 80-900C, lalu 95-1000C dan akhirnya dimasukan ke dalam mesin botol inspectin. Setelah itu botol dibilas hingga bersih.
5.    Mengisi botol dan penyegelan
Setelah itu the dimasukkan ke dalam mesin filter and crowner untuk siap dimasukan ke dalam botol secara langsung dan ditutup sehingga udara luar tidak masuk.
6.    Pergi melalui jet printer video (tanggal kedaluarsa)
Di mesin printer video jet, botol tersebut dicetak dengan kode produksi dan juga tanggal kadaluarsa.
7.    Menempatkan dalam kotak
Botol tersebut dimasukan ke dalam kotak kosong dengan mesin palletizer dan dibiarkan selama 3 hari sebelum dijual.
8.    Uji control
Sebelum dijual, produk tersebut harus diuji secara fisik, kimia, mikrobiologi, organoleptic. Secara fisik dilihat dari kemasan. Secara kimia dilihat dari kadar gula dan Ph. Secara mikrobiologi meneliti tentang perkembangan mikroorganisme. Dan organoleptic mengecek waktu dan kejernihan produk. Jika produk tidak memenuhi syarat-syarat tertentu maka produk tersebut akan dibuang dan diolah kembali.
9.    Penjualan
Setelah lulus uji control produk dijual dan didistribusikan ke toko-toko.


3.4.  Pengawasan
Pengawasan pada saat produksi PT. Sinar Sosro dilakukan oleh Departemen Quality Control yang melakukan pengawasan secara langsung terhadap analisa kimia, analisa mikrobiologi, incoming material, proses produksi dan pengolahan limbah yang bertujuan untuk memastikan sistem mutu dan pelaksanaan operasional unit produksi telah memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan.
Pengawasan mutu melalui pemeriksaan di unit produksi terhadap 3 unit, yaitu:
·      Unit Water Treatment
Pada unit water treatment yang dianalisa setiap awal shift, dilakukan pengujian terhadap standar mutu air meliputi kadar chlorine, kesadahan dan tingkat kekeruhan.
·      Unit Boiler
Pemeriksaan pada unit Boiler meliputi pH, kadar gula, sulfit, silica, conductivity dan kadar besi.
·      Unit Kitchen
Pada unit kitchen, dilakukan pemeriksaan mutu meliputi kesadahan sirup gula dan Teh Cair manis (TCM), kadar tanin Teh Cair Pahit (TCP) dan Teh Cair Manis (TCM), serta pH Teh Cair Manis (TCM)
3.5.  Evaluasi
Evaluasi pada saat produksi PT. Sinar Sosro dilakukan oleh Departemen Produksi dan PEM (Production Engineering Maintenance) yang membawahi karyawan produksi, sparepart, dan bengkel. Departemen ini bertugas untuk memastikan pelaksanaan operasional produksi secara efisien dan memenuhi target produksi yang ditetapkan.
3.6.  Pengendalian
Pengendalian produksi PT. Sinar Sosro sama dengan pengawasan yaitu dilakukan oleh Departemen Quality Control yang melakukan pengawasan secara langsung terhadap analisa kimia, analisa mikrobiologi, incoming material, proses produksi dan pengolahan limbah.
Pengendalian produksi disini dimulai dari pemilihan bahan baku dari input-input PT. Sinar Sosro yang telah disebutkan di atas dan dilakukan oleh Departemen Quality Control, selanjutkan dilakukan proses produksi hingga proses pengemasan yang telah dianalisis secara uji lab hingga terjamin untuk dijual dan distribusikan






MODUL 4
MANAJEMEN KEUANGAN  PT. SINAR SOSRO
4.1.  Sumber Pendanaan / Pemerolehan (acquitition)
Sumber pendanaan awal PT Sinar Sosro di dapat dari investasi awal oleh Bpk. Sosrodjoyo sekaligus sebagai pendiri PT Sinar Sosro. Untuk pendanaan selanjutnya PT Sinar Sosro berasal dari penerbitan saham dan pinjaman dari pihak eksternal perusahaan. Hal ini didasarkan pada laporan posisi keuangan PT Sinar Sosro pada tahun 2014  (lampiran 1). Laporan posisi keuangan menunjukkan modal PT Sinar Sosro sebesar Rp 2.991.729.101.712. Sedangkan jumlah kewajiban adalah sebesar 5.234.655.914.665 yang terbagi atas kewajiban lancar sebesar Rp. 1.924.434.119.144 dan kewajiban jangka panjang sebesar Rp. 3.310.221.795.521.
Berdasarkan rincian komposisi sumber pendanaan PT Sinar Sosro lebih banyak dari pihak eksternal daripada berasal dari saham yang dikeluarkan oleh perusahaan, dikarenakan perusahaan mempertimbangkan efisiensi dan efektivitas kredit daripada menerbitkan saham, sehingga perusahaan tidak harus membayar dividen pada investor melainkan hanya membayar bunga saja.
Pada perusahaan PT SINAR SOSRO tidak terjadi sistem sentaralisasi pada devisi keuangan. Hal ini terjadi karena, diinginkannya pantauan penuh dari devisi tersebut. Selain itu, tidak memiliki perusahaan cabang, sehingga dengan sistem ini tidak banyak memakan biaya.
4.2.  Analisa Manjemen Keuangan
Dalam penganalisisan manajemen keuangan PT Sinar Sosro digunakan metode deskriptif analisis, yaitu metode yang berusaha mengumpulkan data yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, menyajikan dan menganalisisnya sehingga dapat memberikan penjelasan yang cukup jelas tentang keadaan keuangan PT Sinar Sosro tersebut. Analisis manajemen keuangan menggunakan analisi rasio finansial, adapun analisis yang digunakan yaitu rasio likuiditas dan rasio solvabilitas. Adapun analisisnya seperti di bawah ini:
1.      Rasio Likuiditas
-               
       
                                                       
2.      Rasio Solvabilitas
-               
                                                                    
          
       
Jika dilihat dari perhitungan rasio likuiditas dalam analisi keuangan PT Sinar Sosro yang di atas maka dapat dijelaskan bahwa, Current Ratio perusahaan sebesar 155 % , maka  setiap utang lancarRp 1,00 dijamin oleh aktiva sebesar Rp 1,55. Current Ratio menunjukkan bahwa kemampuan PT Sinar Soso memiliki kinerja yang baik karena perusahaan masih mampu untuk membayar kewajiban lancarnya dengan aktiva lancar yang dimilikinya.  Kemudian perhitungan dalam rasio solvabilitas dengan Total Debt to Total Assets Ratio menunjukkan sebesar  174%. Total Debt to Total Assets Ratio menunjukkan kinerja perusahaan yang baik karena perusahaan menanggung resiko finansial yang tidak terlalu memberatkan sehingga Rp 1.74 menjadi jaminan perusahaan dalam seluruh hutangnya baik itu hutang jangka panjang maupun hutang lancar. Sedangkan  sebesar 110%, maka dapat dikatakan bahwa perusahaan menjamin setiap rupiah hutang jangka panjangnya sebesar Rp 1.10 walaupun tidak memiliki jaminan yang begitu besar untuk hutang jangka panjangnya tetapi PT Sinar Sosro terus berusa dalam memperbaiki kinerja perusahaan untuk membayar hutang jangka panjang mereka.
4.3.  Manejemen Risiko Keuangan
Dengan adanya manajeman resiko dalam perusahaan, maka perusahaan mampu:
1.    Mengindetifikasi risiko dan potensi kerugian
Dengan adanya hal ini perusahaan dapat memperkirakan akan kecelakaan walaupun hal ini tidak diinginkan. Sehingga perusahaan melakukan beberapa hal yang dapat menghindarinya.
2.    Mengatur frekwensi dan parahnya kerugian serta dampaknya
Dengan ini perusahaan mampu memprediksikan apakah dengan jumlah transportasi yang banyak bisa mengurangi penumpukan pengiriman barang, maka harus dilakukan penambahan.
3.    Mengevaluasi alternatif dan memilih teknik yang terbaik untuk menangani kerugian
Dengan adanya dua hal diatas maka, perusahaan dapat memutuskan sara penanganan atas peristiwa yang diperidiksikan melalui ” penghindaran, pengendalian, penahanan, pengalihan resiko.
4.    Menerapkan program manajemen risiko
5.    Memantau hasil



MODUL 5
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DAN INSANI PT. SINAR SOSRO

5.1.     Perencanaan SDM (kebutuhan tenaga kerja)
Perencanaan sumberdaya manusia berarti mengistimasi secara sitematik permintaan (kebutuhan) dan suplai tenaga kerja organisasi di waktu yang akan datang. Ini memungkinkan departemen personalia dapat menyediakan tenaga kerja organisasi di waktu  yang akan datang dan dapat menyediakan tenaga kerja secara lebih tetap sesuai dengan kebutuhan organisasi. Perencanaan PT. Sinar Sosro ini dilakukan manager Personalia dan Umum.
Perencanaan dan pelaksanaan training  yang dilakukan oleh PT. Sinar Sosro  berdasarkan aturan yang telah ditetapkan oleh departemen HRD Nasional dengan proses pelaksanaannya dilakukan secara bertahap.  Salah satu tujuan dari pengembangan karyawan  yang di lakukan oleh PT. Sinar Sosro Cabang. Ungaran Semarang adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan  serta motivasi para karyawannya sehingga akan berdampak pada peningkatan nilai perusahaan itu sendiri.
Semua kegiatan penerimaan tenaga kerja atau rekrutmen dilakukan sesuai kebutuhan perusahaan. Personal And General Affair Manager atau Personal and General Affair Officer akan menghubungi pimpinan departeman yang membutuhkan calon tenaga kerja untuk konfirmasi kesempatan kerja yang ada. Konfirmasi ini akan dipakai untuk perencanaan proses seleksi penerimaan tenaga kerja/karyawan.
5.2.     Organisasi (input-input sumber tenaga kerja)
1.    Struktur Organisasi
Struktur organisasi PT. Sinar Sosro berbentuk gabungan lini dan fungsional dimana kebijakan dan wewenang diberikan oleh pimpinan kepada bawahan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing. Pimpinan setiap departemen dapat memberikan perintah kepada semua staf dan anggota yang ada sesuai dengan bidang kerjanya.
2.    Uraian Tugas dan Tanggung Jawab
Pembagian pekerjaan pada PT sinar sosro dibagi menurut fungsi yang telah ditetapkan. Setiap personil diberikan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan dasar kuafikasinya. Adapun tugas dan tanggung jawab serta wewenang di PT. Sinar Sosro adalah sebagai berikut:
a.       General Manager merupakan pimpinan tertinggi perusahaan. Bertanggung jawab kepada direktur operasi. Tugasnya sebagai berikut:
a.)    Menentukan garis kebijakan umum  dari program kerja perusahaan
b.)    Bertanggung jawab ke dalam dan ke luar perusahaan.
c.)    Mengarahkan dan meneliti kegiatan perusahaan.
d.)   Menerapkan, menyebarkan kebijakan serta mengawasi pelaksanaannya.
e.)    Melaksanakan kontrak kerja dengan pihak luar.
f.)     Menyebarkan dan menerapkan kebijaksanaan serta mengawasi pelaksanaannya
g.)    Mengkoordinir dan mengawasi tugas-tugas yang didelegasikan kepada manager dan menjalin hubungan kerja yang baik
h.)    Bersama manager lain membuat rencana produksi per triwulan
b.      Manager Produksi dan Maintenance (PM), bertanggung jawab kepada General manager. Tugas nya sebagai berikut:
a.)            Merencanakan dan mengatur jadwal produksi produk agar tidak terjadi kekurangan dan kelebihan persediaan
b.)           Mengadakan pengendalian produksi agar produk sesuai dengan spesifikasi dan stadar mutu yang ditentukan.
c.)            Membuat laporan produksi secara periodik untuk mengenai pemakaian bahan dan jumlah produksi.
d.)           Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan produksi untuk mengetahui kekurangan dan penyimpangan sehingga dapat dilakukan perbaikan
e.)            Mengatur kegiatan perawatan
f.)      Membuat rencana produksi sesuai dengan permintaan pemasaran.
c.        Manager Personalia dan Umum
Bertanggung jawab kepada General manager dan atas segala hal yang berhubungan dengan kegiatan yang bersifat umum baik yang berhubungan ke  luar maupun ke dalam perusahaan. Tugas nya sebagai berikut:
a.)    Membantu direktur dalam hal kegiatan administrasi
b.)    Mengawasi penggunaan data, barang dan peralatan pada masing-masing departemen
c.)    Merekrut dan melatih pegawai baru yang dibutuhkan perusahaan.
d.)   Mengkoordinir dan mengawasi pelaksaan tugas dari kepala-kepala bagian.
e.)    Mengerjakan administrasi kepegawaian
d.      Kepala Bagian Pembelian, bertanggung jawab kepada manager Produksi dan PM. Tugas nya sebagai berikut:
a.)    Mengkoordinir dan mengawasi kegiatan pembelian
b.)    Mengawasi kegiatan administrasi pembelian
c.)    Melakukan pembelian barang yang diminta oleh departemen lain.
e.       Manager Accounting and Finance bertanggung jawab kepada General manager. Tugas nya sebagai berikut:
a.)    Membuat laporan keuangan kepada atasan secara berkala tentang penggunaan uang
b.)    Mengendalikan budget pendapatan dari belanja perusahaan sesuai dengan hasil yang diharapkan
c.)    Bertanggung jawab atas penentuan biaya perusahaan seperti biaya administrasi.
f.       Kepala Divisi/ Supervisor
Untuk produk teh botol sosro terdapat 3 orang supervisor yang bergantian menurut shift, bertanggung jawan kepada manager produksi dan maintenance. Tugas nya sebagai berikut:
a.)    Memimpin dan mengendalikan kegiatan di bidang produksi
b.)    Menyiapkan laporan yang dibutuhkan manager produksi mengenai data produksi, jumlah batch produksi pemakaian bahan dan lain-lain.
c.)    Bertanggung jawab penuh atas masalah yang timbul di kemudian hari atas produk yang dhasilkan
d.)   Menyusun jadwal dan rotasi kerja bagi karyawan produksi yang dipimpinnya
g.      Kepala Gudang, bertanggung jawab kepada Supervisor. Tugas nya sebagai berikut:
a.)    Mengkoordinir dan mengawasi pengelolaan persediaan bahan baku
b.)    Membuat laporan penerimaan, persediaan dan pengeluaran bahan.
c.)    Mengontrol persedian bahan
d.)   Memesan bila bahan abis
h.      Manager Quality control, bertanggung jawab kepada General manager. Tugas nya sebagai berikut:
a.)    Mengkoordinir dan mengawasi pengendalian mutu produk
b.)    Memberi saran-saran kepada kepala bagian produksi mengena mutu produk dan keadaan mesin/peralatan yang digunakaan dalam proses produksi.
i.        Keamanan, bertanggung jawab kepada Supervisor personalia dan umum. Tugas nya sebagai berikut:
a.)    Menjaga keamanan perusahaan setiap hari, baik waktu berjalan produksi maupun tidak
b.)    Mengawasi dan mencatat tamu yang berkunjung ke perusahaan
j.        Kasir, bertanggung jawab kepada supervisor Accounting dan Finance. Tugas nya sebagai berikut:
a.)    Membayar gaji karyawan setiap hari, baik waktu berjalan produksi maupun tidak
b.)    Membantu atasan dalam hal penerimaan maupun pembayaran perusahaan yang berhubungan dengan keuangan
c.)    Mencatat dan melaporkan uang masuk dan keluar kepada atasannya
k.         Analis, bertanggung jawab kepada  manager QC. Tugas nya sebagai berikut:
a.)    Melakukan pengukuran mutu produk baik sebelum diproses maupun setelah di proses
b.)    Memberkan saran dan langkah berikutnya yang dilakukan atas pengukuran mutu.
5.3.     Pelaksanaan (Penempatan dan Pelatihan spesifikasi Perkerjaan)
Sistem perekrutan  tenaga kerja PT. Sinar Sosro Indonesia dilakukan secara internal recruitment (promosi) maupun eksternal recruitment (pencarian tenaga kerja dari luar organisasi). Untuk mengisi lowongan yang ada, kesempatan akan diberikan terlebih dahulu kepada karyawan di dalam perusahaan yang sudah dianggap mampu dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan untuk meduduki jabatan lowongan itu. Apabila dari dalam perusahaan tidak dapat memenuhi kebutuhan karena perkembangan perusahaan yang pesat, maka perusahaan akan melakukan penerimaan dari luar.
Proses penerimaan ini dilakukan untuk mengganti suatu posisi pegawai yang kosong atau pengembangan dari perusahaan tersebut. Kekosongan posisi disebabkan oleh pemberhentian pegawai atau telah tiba masa pensiun bagi pegawai tersebut, sedangkan pengembangan dari perusahaan disebabkan oleh peningkatan kapasitas produksi dan peningkatan jumlah permintaan. Prosedur rekruitmen tenaga kerja ini dilakukan untuk mengangkat karyawan sebagai karyawan tetap (permanen) dan karyawan tidak tetap (kontrak).
Penyeleksian calon karyawan dilakukan oleh Personal And General Affair Department dengan memeriksa surat lamaran dan daftar riwayat hidup, wawancara, tes, dan bahkan pengecekan referensi. Seleksi administrasi adalah tahap awal dari proses penyeleksian untuk mengetahui kelengkapan syarat-syarat administrasi yang ditetapkan oleh perusahaan untuk posisi tertentu (misalnya riwayat pendidikan, surat lamaran, batasan umur, dan lain-lain). Selanjutnya dilakukan tes untuk para pelamar atau yang disebut dengan seleksi kompetensi (misalnya tes psikologi dan tes potensial akademik) untuk mengetehui kemampuan dan kompetensi dari pelamar.
Pelamar yang lolos pada tahap kedua tersebut akan masuk pada seleksi tahap ketiga yaitu wawancara oleh Personal And General Affair Department. Setelah lolos pada tahap ketiga, pelamar tersebut akan melakukan wawancara dengan departemen yang membutuhkan.
Setelah pelamar melakukan wawancara baik dengan Personal And General Affair Department maupun dengan departemen yang bersangkutan, maka seleksi selanjutnya adalah tes kesehatan. Pada tahap ini terdapat dua tes kesehatan yaitu tes klinik dan tes laboratorium. Tes klinik dilakukan di klinik yang ada di dalam perusahaan itu sendiri. Tes klinik terdiri dari tes THT (Telinga, hidung, dan tenggorokan), jantung, buta warna, dan lain-lain. Sedangkan tes laboratorium dilakukan di rumah sakit yang telah direkomendasikan perusahaan. Tes laboratorium terdiri dari tes darah, penyakit dalam, penyakit keturunan, dan lain-lain.
Pelamar yang lolos pada tahap ini akan masuk pada seleksi tahap akhir yaitu wawancara dengan Personal And General Affair Department. Dalam hal ini, keputusan penerimaan calon karyawan menjadi wewenang Personal And General Affair Department. Setelah pelamar dinyatakan diterima oleh perusahaan, maka dilakukan proses penempatan. Pada proses penempatan akan dilakukan masa percobaan selama tiga bulan untuk diangkat menjadi karyawan tetap, sedangkan untuk karyawan kontrak dilakukan selama satu tahun untuk menjadi karyawan tetap yang dinilai pada setiap enam bulan pertama dan enam bulan kedua. Apabila masa percobaan tersebut telah selesai, maka akan ditentukan apakah karyawan tersebut ditetapkan atau ditolak. Jika calon pegawai telah memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan maka akan dilakukan pengangkatan sebagai pegawai baru. Jika belum memenuhi persyaratan maka akan langsung ditolak tanpa adanya perpanjangan kontrak.
5.4.     Pengawasan (pengawasan kinerja, Produktifitas)
Salah satu cara yang dilakukan oleh PT. Sinar Sosro dalam pengembangan karyawan dilakukan dengan berbagai cara  antara lain pemberian fasilitas-fasilitas seperti poliklinik, koperasi, kantin,  tempat ibadah, tempat olahraga, loker sepatu, pakaian dan seragam karyawan dan perlengkapan serta kesejahteraan  yang meliputi uang transpor dan tunjangan lainnya serta memberikan kenaikan gaji satu kali dalam satu tahun dengan jumlah penggajian sebanyak 14 kali .  Di samping itu para karyawan juga mendapatkan jaminan tenaga kerja sosial  (JAMSOSTEK) yang meliputi jaminan kecelakaan kerja, jaminan hari tua, jaminan kematian, jaminan pelayanan kesehatan karyawan dan jaminan lainnya.
Di samping fasilitas yang diberikan di atas PT. Sinar Sosro juga  memberikan kesempatan bagi setiap pekerja atau karyawan untuk mengikuti pelatihan dan pendidikan formal maupun informal. Model atau sistim  pelatihan yang dilakukan oleh PT Sinar Sosro yaitu dengan menggunakan dua metode yaitu :
1.     On the job training (latihan sambil kerja)
On the job training  upaya melatih karyawan untuk mempelajari suatu pekerjaan sambil mengerjakan di tempat kerja yang sesungguhnya. On the job training  meliputi porgram magang, rotasi pekerjaan, understudy atau coaching yang diperuntukan bagi karyawan yang ada dilevel bawah. Trainer yang melakukan pelatihan internal  atau on the job training dapat juga diambil dari dalam perusahaan sendiri yang sebelumnya telah diseleksi oleh departemen HRD Nasional.  
2.     Off the job training
Off the job training adalah program pelatihan dan pengembangan dilaksanakan pada lokasi terpisah dengan tempat kerja.  Program ini memberikan individu dengan keahlian dan pengetahuan yang mereka butuhkan untuk melaksanakan pekerjaan pada waktu terpisah dari waktu kerja reguler mereka. Pola-pola pengajaran yang dilakukan pada off the job training adalah dengan training instruksi pekerjaan, pembelajaran terprogram, vestibule training, studi kasus, manajemen games, seminar, model pelatihan sperti ini diperuntukan bagi para karyawan yang ada di level atas.
5.5.     Evaluasi (penilaian Prestasi Kerja)
Dalam evaluasi  penilaian kinerja oleh PT. Sinar Sosoro yaitu dengan memberi umpan balik kepada karyawan yang sedang dinilai daya upaya memberi masukan tentang aspek yang harus diperbaiki.
Misalnya evaluasi pada proses produksi yang dilakukan oleh quality control, sebaiknya mengurangi hasil produksi yang perlu diperbaiki atau cacat. Sehingga ada penilaian terhadap produk yang dihasilkan. Contoh lainnya yaitu saat pendistribusian atau pemasaran produk diharapkan para karyawan melakukan dengan baik dengan mengurangi kendala yang sering terjadi.
5.6.     Pengendalian (Pengendalian dan Peningkatan Kerja)
Pengendalian PT. Sinar Sosro dilakukan berdasarkan Lingkungan internal. Lingkungan internal adalah kegiatan-kegiatan internal perusahaan yang dapat dikendalikan. Artinya, untuk mencapi tujuan dan menjalankan strategi pemasaran, pemasar mampu melakukan pengendalian atau pengaturan atas operasi kegiatan-kegiatan tersabut seperti apa yang dikehendaki perusahaan. Perusahaan dapat melakukan alokasi sumber daya secara produktif melalui koordinasi faktor manusia dan alat-alat manajemen.




MODUL 6
MANAJEMEN PEMASARAN PT. SINAR SOSRO

6.1.       Perencanaan Pemasaran
a.    Pemilihan lokasi Pemasaran : PT Sinar Sosro memilih lokasi pemasaran sesuai dengan target yang hendak ditujunya yaitu orang-orang yang sedang melakukan perjalanan  seperti seperti supir-supir, pendaki, dan sebagainya. Bahkan PT Sinar Sosro ini memasarkan produknya sampai ke pelosok-pelosok sehingga para konsumen mudah untuk menjangkaunya.
b.        Biaya, Biaya merupakan dasar dalam menetapkan harga produk, sebab suatu tingkat harga produk yang tidak mampu menutup biaya akan mengakibatkan kerugian. Biaya ini berupa biaya operasional, seperti pemeliharaan gudang, pemeliharaan kendaraan, gaji karyawan dan lain-lain. sosro menetapkan harga tidak lebih dari biaya parkir karena melihat target yang hendak dicapai adalah orang-orang yang melakukan perjalanan. Tetapi, sejak terjadinya krisis ekonomi moneter pada bulan Juli 1997 menimbulkan berbagai perubahan dalam lingkungan perusahaan. Pada masa ini kondisi sosro terpaksa menaikkan harga produk teh botol sosro karena komponennya masih menggunakan bahan baku impor dan untuk mengantisipasi menurunnya daya beli konsumen akibat munculnya perusahaan pesaing. Saat ini, untuk 1 teh botol sosro seharga Rp. 2.500,00. Dengan adanya  perubahaan harga ini, konsumen tetap membeli teh botol sosro karena produk ini sudah terpercaya dan masih tetap terjangkau. Dari uraian ini, maka biaya sewaktu-waktu bisa saja berubah sesuai dengan kondisi dan situasi pasar.
c.    Pola pemasaran
1)        Segmentasi Produk
PT. Sinar Sosro merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang agro industri yang memproduksi berbagai macam produk dengan menggunakan pucuk daun teh sebagai salah satu bahan baku utamanya, dimana salah satu produknya adalah Teh Botol Sosro. Teh Botol Sosro merupakan produk teh siap minum pertama di Indonesia yang di kemas dalam botol dan telah dikenal oleh masyarakat luas.
Berdasarkan data pada PT. Sinar Sosro terdapat tujuh merek teh dalam kemasan botol yang beredar di Indonesia, yaitu Teh Botol Sosro, Fruit Tea, TEBS, S-tee, Frestea, Tekita.
2)        Targetting
Target dari teh botol ini adalah yang menyukai rasa asli teh (non fruity) dan praktis, para supir atau pejalan kaki. Diberikanlah kemasan botol yang praktis dan disediakan di kios – kios yang ada di pinggir jalan. Jadi jika ada yang haus, ya tinggal minum sosro. Plus ditempatkan dalam boks es, sehingga menjadi dingin. Sosro memiliki target pasar yang jelas, dengan target orang yang sedang melakukan perjalanan.
Pada waktu itu, strategi promosi yang dilakukan juga baik dengan menetapkan harga tidak lebih dari biaya parkir pada waktu itu (mengingat target adalah orang yang sedang melakukan perjalanan. Pada waktu pengenalan produk, Sosro juga memiliki keunggulan kompetitif karena merupakan teh siap minum dalam kemasan botol yang dipasarkan pertama kali di Indonesia.
3)         Positioning
Sosro melakukan positioning dengan mengedukasi masyarakat agar tidak merasa aneh untuk meminum teh dalam kemasan botol dan dengan diasajikan dingin. Karena pada awal kemunculan produk, masyarakat Indonesia masih terbiasa untuk minum teh yang disajikan panas. Ternyata proses diferensiasi yang dilakukan Sosro membuahkan hasil baik, sehingga Sosro dikenal sebagai minuman teh dalam kemasan botol yang dapat memberikan kesegaran.
Dalam perkembangannya, untuk bersaing dengan competitor Sosro mulai melakukan kampanye bahwa dengan mengkonsumsi teh akan membuat tubuh menjadi sehat, karena  teh mengandung anti oksidan. Hal ini menambah keunggulan kompetitif dari Sosro.



6.2.       Organisasi Pemasaran
a.    Input-input dan sarana pemasaran
1)        Rantai Suplai Hulu (suplier bahan baku dan supplier kemasan)
·           Bahan baku dan pemasok bahan baku
Bahan baku yang digunakan untuk pembuatan teh botol sosro adalah
a)    Teh kering : Teh SPPR yang digunakan di PT Sinar Sosro berasal dari PT Gunung Slamet Slawi, yang merupakan bagian group sosro.
b)   Gula pasir : gula pasir yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan proses produksi merupakan gula pasir terbaik yang diimport dari Thailand.
c)    Air          : Air yang digunakan oleh PT Sinar Sosro berasal dari air bawah tanah.
Dari uraian tentang bahan baku dan pemasuk di atas didapat supplier dari sector hulu yaitu Pt Gunung Slamet Slawi yang merupakan bagian dari group sosro yang memasok teh kering.
·           Bahan Pengemas dan Pemasok Bahan Pengemas
a)    Crown cork        : Crown cork PT Sinar Sosro  disuplai dari PT. Indonesia Multi Colour Printing (IMCP) dan PT. ATP.
b)   Botol                  : Supplier untuk botol TBS yaitu PT. Mulia Industrindo dan PT. Iglass.
c)     Krat                   : Krat merupakan bahan pengemas yang tidak langsung kontak dengan produk, melainkan hanya berfungsi melindungi botol supaya tidak pecah ketika pengangkutan.
2)        Rantai Suplai Hilir
Downstream (arah muara) supply chain meliputi semua aktivitas yang melibatkan pengiriman produk kepada pelanggan akhir. Dalam pengembangan bisnisnya, PT. Sinar Sosro telah mendistribusikan produknya ke seluruh penjuru Nusantara, melalui lebih dari 150 kantor cabang penjualan, serta beberapa Kantor Penjualan Wilayah (KPW). Selain mendistribusikan, kantor penjualan juga bertugas dalam penarikan kembali botol – botol kosong (returnable glass bottle).
Di bawah kantor penjualan, selanjutnya jalur distribusi memiliki tiga tingkat :
1)   Agen / Sub-distributor / Wholesaler yang dilingkungan Sinar Sosro disebut Dister.
2)   Sub-Wholesaler, yang sering juga disebut sub agen
3)   Retailer (pengecer) untuk tingkat Dister dikenal Dister Aktif (DA) dan Dister Pasif (DP). DA tidak hanya menunggu pembeli dating ke tempatnya, tapi juga mendistribusikan produk hingga tingkat pengecer. Sedangkan DP hanya menunggu pembeli datang ke tempatnya.
Di Indonesia, jumlah Dister terbanyak berada di Jakarta, mencapai 60 Dister. Adapun untuk level pengecer, Sinar Sosro mensegmentasikan dalam 7 segmen (dalam istilah mereka klasifikasi outlet) yaitu : kantin / kafe, lokasi makan (resto), street market (toko, warung, PKL), supermarket, hotel dan tempat hiburan, institusi (koperasi), dan end user. Diperkirakan jumlah gerainya mencapai lebih dari 600 ribu. Melalui jalur – jalur distribusi itulah produk Sinar Sosro dipasarkan hingga end user. Sepintas pola seperti ini terkesan sangat sederhana dan mudah ditiru, tetapi nyatanya kompetitor sangat sulit menerapkan pola seperti itu.
Adapun bagan pendistribusian PT. SINAR SOSRO dari Hulu ke Hilir sebagai berikut :
          


Distribusi Internasional PT. Sinar Sosro
Produk PT. Sinar Sosro sudah merambah pasar Internasional seperti* :
Asia         : Saudi Arabia, Yemen, Dubai, Abu Dhabi, Qatar, Somalia, Palestina, Singapura, Cambodia, East Malaysia, West Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina, Hong Kong, Taiwan, China, Jepang, Korea, Maldives, East Timor dan Mongolia.
Amerika : Amerika Serikat, Mexico dan Kanada.
Eropa     : UK, Jerman dan Belanda.
Afrika    : Uganda dan Nigeria.
Australia dan Kepulauan Pasifik : Sydney, Perth, Melbourne, American Samoa, Kiribati Island, Solomon Island, Fiji, Tonga dan Papua New Guinea. (Cat : *data per tahun 2013)
6.3.       Pelaksanaan Pemasaran
  Proses pemasaran dalam system pemasaran yaitu dengan cara mengirim atau memasarkan produk yang telah released ke kantor pemasaran yang kemudian didistribusikan langsung kepada konsumen. Salah satu contoh penjualan perusahaan PT sinar sosro Bandung:
Bagian sirkulasi adalah devisi dari PT. Sinar Sosro Cabang Bandung. Bagian ini juga terbagi menjadi beberapa bagian lagi seperti bagian penjualan, bagian administrasi umum, dan bagian distribusi. Bagian distribusi adalah bagian yang berhubungan dan bertanggung jawab langsung terhadap produksi dan pendistribusisn teh botol sosro untuk sampai ke tangan konsumen. Maka dari itu yang bertindak sebagai produsen dari PT.Sinar Sosro  adalah bagian cabang bandung  karena secara langsung terjun dalam Produksi sampai pendistribusiannya. Tetapi bagian ini tetap bertanggung jawab kepada PT. Sinar Sosro Pusat Saluran 3 tingkat
6.4.       Pengawasan Pemasaran
Quality Control merupakan aktifitas secara langsung dalam memelihara dan meningkatkan kualitas produk melalui pengujian kimia, fisik, biokimia, mikrobiologi, dan organoleptik. Secara umum proses pengendalian mutu (Quality Control ) meliputi seleksi bahan baku, proses produksi pengemasan, penyimpanan dan distribusi. Oleh karena itu dalam suatu perusahaan harus terdapat departemen Quality Control dimana departemen tersebut bertugas untuk mengendalikan mutu produk mulai dari sortasi bahan baku sampai pada saat produk telah didistribuskan. . Kemudian apabila terdapat pengaduan dari konsumen terhadap produk non standar, maka Manager dari pihak Departemen QC (Quality Control) akan mendatangi langsung ke kantor penjualan dan meninjau langsung.
6.5.       Evaluasi Pemasaran
a.    PT. Sinar Sosro Kantor Penjualan Wilayah (KPW) Jakarta
Perusahaan besar sekelas PT. Sinar Sosro Kantor Penjualan Wilayah (KPW) Jakarta misalnya, salah satu perusahaan teh kemasan terkemuka di Indonesia ini sudah melaksanakan berbagai kegiatan public relations untuk menunjang keberhasilan perusahaan, namun permasalahan yang dihadapi adalah PT. Sinar Sosro Kantor Penjualan Wilayah (KPW) Jakarta saat ini belum memiliki divisi PR tersendiri dan menjadikan departemen marketing support sebagai pelaksana kegiatan Marketing Public Relations perusahaan. Dengan kata lain, para profesional marketing yang tergabung dalam departemen marketing support dianggap sebagai Public Relations Officer.
Aktivitas pelayanan publik yang dilakukan berupa kunjungan pabrik, direct selling, branding outlet dan layanan pesta. Seluruh kegiatan tersebut direalisasikan oleh dua divisi yang dimiliki oleh marketing support. Ada berbagai kendala yang dihadapi marketing support dalam melaksanakan kegiatannya. Selain kendala, di setiap kegiatan juga pasti memiliki kekurangan. Untuk meminimalisir kendala dan kekurangan tersebut, marketing support melakukan monitoring dan evaluasi di setiap kegiatannya.
b.    PT. Sinar Sosro Kantor Penjualan Wilayah (KPW) Gresik
PT.Sinar Sosro Gresik merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur dengan produk yang dihasilkan adalah Fruit Tea. Untuk menghasilkan produk berkualitas tinggi PT. Sinar Sosro Gresik melakukan pengendalian kualitas dengan langkah awal berupa pengidentifikasian kecacatan produk agar dapat mengurangi kesalahan proses seminimal mungkin. Adapun masalah yang dihadapi oleh PT. Sinar Sosro Gresik agar perusahaan mampu bertahan hidup dalam kompetisi bisnis yang semakin ketat antara lain produk yang mereka produksi selalu tidak sempurna atau tidak bebas cacat (defect free). serta perusahaan harus mampu memberikan jaminan kepada konsumen bahwa produk yang dihasilkan adalah produk yang berkualitas.
Untuk itu perlu diciptakan pengawasan pada produk mutlak diimplementasikan sebagai jaminan pada konsumen bahwa produk yang dijual kepasaran memiliki mutu atau kualitas yang baik sehingga manajemen kualitas dari perusahaan berorientasi untuk terus menerus berupaya meningkatkan kualitas dramatik menuju kegagalan nol (zero defect).
6.6.       Pengendalian Pemasaran
Sosro telah berhasil mengembangkan merek teh botol sosro menjadi merek dengan brand equity yang kuat. Selain itu PT Sinar Sosro juga menikmati profit margin yang lebih besar, yang terlihat dari profit margin antara agen dan distribusinya. Kekuatan Brand Equity perlu dijaga agar jangan menjadi merek generic. Dalam melakukan pengembangan brand PT Sinar Sosro menerapkan beberapa strategi, diantaranya adalah:
·      Line Extension dengan mengeluarkan produk Fruit Tea dengan pangsa pasar generasi muda, dan juga peluncuran produk Tebs untuk menarik minat pelanggan yang mengkonsumsi minuman berkarbonasi. Kedua produk ini dapat meraih sukses di pasar, terutama untuk produk Fruit Tea yang kemudian mulai menggerogoti pasar dari minuman berkarbonasi.
·      Brand Extension dengan meluncurkan produk air minum dalam kemasan (AMDK) dengan merek PRIMA walaupun dengan dukungan saluran distribusi yang baik namun PRIMA tidak dapat merebut pasar AMDK yang sudah dikuasai oleh AQUA.
Jadi dapat disimpulkan bahwa sebuah merek adalah asset yang penting bagi perusahaan. Dengan memiliki brand equity yang kuat, sebuah perusahaan mendapatkan banyak keunggulan kompetitif. Untuk menghadapi persaingan di era perekonomian global peranan merek menjadi semakin penting. Hal ini dapat dilihat dari pengalaman PT Sinar Sosro dalam mengembangkan merek Teh Botol Sosro, sehingga hingga kini masih dapat menjadi market leader dalam kriteria teh dalam kemasan, dan bahkan melahirkan merek-merek baru yang juga dapat bersaing dan berkompetisi di pasar bahkan dengan perusahaan multinasional sekalipun.
6.7.       Fungsi pertukaran
a.    Pembelian
Pembelian yang banyak dilakukan dan diharapkan adalah adanya kontak secara langsung antara penjual dan pembeli. Dalam pembelian ini bukan hanya penjual yang harus mendapatkan keuntungan melainkan juga pembeli produknya. Sesuai dengan target yang dituju oleh PT sinar sosro yaitu orang-orang yang sedang melakukan perjalanan. Dengan kemasan yang praktis dan rasa yang nikmat sangat mendukung kebutuhan konsumen yang dituju. .
b.    Penjualan
Banyaknya pesaing-pesaing yang membuat perusahaan bersaing pula untuk memiliki strategi penjualan yang jitu agar mendapatkan laba. strategi yang dimiliki PT Sinar Sosro yang dapat mendistribusikan produknya ke pelosok-pelosk daerah membuat konsumen menjadi tidak sulit membeli hasil produknya karena mudah dicari dan harganya terjangkau. Selain itu PT SINAR SOSRO juga memiliki produk yang beragam sehingga menjangkau semua kalangan yang memiliki selera berbeda-beda.
6.8.       Fungsi Fisik
a.    Penyimpanan
Proses penyimpanan dalam perusahan PT Sinar Sosro pertama peti isi disusun di atas pallet sebanyak 60 buah, kemudian dibawa ke gudang bahan jadi memakai forklift. Di gudang, pallet berisi peti isi disusun perbatch produksi dan diberi nomor batch produksi, nama kepala regu (supervisor) dan tanggal dimulai inkubasi. Sebelum dipasarkan, TBS terlebih dahulu di inkubasi selama 2-3 hari. Setelah masa inkubasi selesai TBS diperiksa kembali apakah ada terjadi perubahan pada TBS. hal-hal yang diperiksa antara lain meliputi : basi, bau, perubahan warna dan rasa. Jika tidak terjadi perubahan pada TBS maka akan dinyatakan Teh Botol Sosro siap untuk dipasarkan.
PT. Sinar Sosro Ungaran memiliki beberapa gudang untuk menyimpan materialnya. Gudang tersebut antara lain :
1. Gudang PIPB
2. Gudang Spare part
3. Gudang Gula
4. Gudang Teh
5. Gudang Crown Cork
6. Gudang Harian Produksi
Gudang-gudang tersebut pengelolaannya di bawah departemen/bagian yang berbeda. Gudang spare part, gudang gula, gudang teh, gudang crown cork, dan gudang harian produksi pengelolaannya di bawah manajemen Departemen Produksi dan Maintenance bagian Spare Part dan Logistik, sedangkan Gudang PIPB menjadi bagian tersendiri yang dikepalai oleh seorang supervisor dan langsung bertanggung jawab kepada General Manager. Metode penyimpanan ke dalam blok gudang menggunakan metode penyimpanan FiFO (First In First Out).
b.    Pengangkutan
PI (Peti isi)  yang sudah diberi memo released oleh petugas QC, kemudian data divalidasi oleh Departemen Produksi dan Departemen QC agar PI dapat dipasarkan. Surat Permintaan Barang (SPB) dari KPW dicek oleh Petugas PI dan dibuatkan Surat Jalan oleh Administrasi Bagian Gudang PIPB. Kemudian PI di Gudang PIPB siap untuk dimasukkan ke dalam moda transportasi. Data PI yang dimuat akan dicatat ke Kartu Stock PI No.009/gud-Ugn dan mengurangi saldo stock PI dalam Gudang PIPB. Truk dengan muatan PI siap menuju lokasi KP tujuan distribusi.
c.    Pengolahan
Proses produksi di PT. Sinar Sosro dalam pembuatan TBS, secara umum dilakukan dalam 3 tahap, yaitu:
1. Proses pengolahan air (di Unit Water Treatment)
2. Proses pembuatan Teh Cair Manis (di Unit Kitchen)
3. Proses pembotolan (di Unit Bottling Line)
Bahan baku pembuatan Teh Cair Manis (TCM) adalah teh kering, gula industri dan air baku. Air baku adalah air (raw water) yang telah mengalami beberapa tahap proses pengolahan di unit Water Treatment. Produk yang dihasilkan PT. Sinar Sosro harus memenuhi standar yang ditetapkan, maka air yang diperoleh dari alam harus melewati proses pengolahan di unit Water Treatment (WT), sebelum dimanfaatkan untuk proses produksi.
Produk dalam PT Sinar Sosro terbuat dari daun teh pilihan dan berkualitas, brand menunjukkan bahwa produk ini asli Indonesia, Memiliki berbagai macam packaging yang menarik, pengemasannya sangat baik dan mencegah dari global warming.
6.9.       Fungsi Fasilitas
a.    Standarisasi
SERTIFIKAT PT. Sinar Sosro :
1)      Sertifikat ISO 9000:2000, yaitu sertifikat system management mutu untuk menjamin kualitas pengolahan dan hasil produk
2)      Sertifikat ISO 14.000, yaitu sertifikat sistem lingkungan untuk menjamin keamanan lingkungan
3)      Sertifikat HALAL, yang dikeluarkan oleh LPPOM MUI (Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan & Kosmetika MUI) bekerjasama dengan Departemen Agama, BPPOM dan Balai POM Daerah untuk menjamin kehalalan bahan baku, proses dan produknya
4)      Sertifikasi SNI (Standar Nasional Indonesia), dikeluarkan oleh lembaga Sertifikasi Produk Departemen Perindustrian
5)      Sertifikasi HACCP, yaitu sertifikat system management keamanan makanan untuk menjamin produk yang aman bagi konsumen.
6)      Sertifikat HIGIENE and SANITARY, sebagai salah satu persyaratan untuk eksport yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Obat & Makanan.
b.    Pembiayaan
Biaya merupakan dasar dalam menetapkan harga produk, sebab suatu tingkat harga produk yang tidak mampu menutup biaya akan mengakibatkan kerugian. Biaya ini berupa biaya operasional, seperti pemeliharaan gudang, pemeliharaan kendaraan, gaji karyawan dan lain-lain. Salah satu contoh pembiayaan dalam perusahaan PT sinar sosro cabang Bandung.
Biaya distribusi yang dikeluarkan oleh PT. Sinar Sosro Cabang Bandung pada tahun 2003 sebesar Rp. 172.000.000,- dan pada tahun 2004 sebesar Rp.181.000.000,-. Pada tahun 2004 biaya distribusi mengalami kenaikan sebesar 5,23 % dari tahun sebelumnya karena pada tahun 2003 adanya perluasan pasar dan bertambahnya pelanggan, otomatis biaya distribusipun mangalami kenaikan. Karena untuk menjangkau konsumen tersebut membutuhkan tambahan armada.
Sedangkan tahun 2005 biaya distribusi yang dikeluarkan oleh    PT. Sinar Sosro Cabang Bandung  sebesar  Rp. 188.000.000,-. Pada tahun 2005 ini biaya distribusi mengalami kenaikan sebesar 3,87 %.dari tahun 2003.  Kenaikan biaya distribusi yang cukup besar ini dikarenakan adanya penambahan biaya mobil untuk melakukan pendistribusian ke daerah pelosok Kemudian pada tahun 2006 biaya distribusi yang dikeluarkan oleh PT.Sinar Sosro Cabang Bandung sebesar Rp. 211.000.000 atau sebesar 12,23%. Kenaikan yang begitu besar ini diakibatkan karena pada bulan Oktober 2006 adanya kenaikan BBM yang mencapai 100 % lebih akibat dicabutnya subsidi untuk BBM oleh pemerintah pusat.
 Sedangkan tahun 2007 biaya distribusi yang dikeluarkan oleh PT. Sinar Sosro  sebesar  Rp. 215.000.000,- atau 1,89 %. Biaya ini dikeluarkan karena bertambahnya pelanggan dan bertambahnya agen otomatis biaya  mobil untuk pendistribusian semakin tinggi.
c.    Risiko
Gaya hidup masyarakat saat ini yang menginginkan berbagai hal yang instan dan praktis, mendorong PT Sinar Sosro melakukan inovasi-inovasi pada produknya. Sebagai contoh, pada awalnya PT Sinar Sosro hanya memproduksi minuman teh dalam kemasan botol kaca, namun jika hal ini diterapkan dalam kehidupan sekarang, maka tidak lagi efesien dan tidak praktis bagi konsumen. Sehingga PT Sinar Sosro melakukan diferensiasi produk dengan cara memproduksi teh dalam kemasan botol plastik.
Tidak hanya mengenai gaya hidup, bertambahnya jumlah pengangguran saat ini juga mengakibatkan PT Sinar Sosro melakukan trobosan dengan membuka divisi-divisi baru untuk membuka lapangan pekerjaan, salah satunya adalah divisi pengolahan limbah. Pendapatan masyarakat yang rata-rata menengah ke bawah membuat mereka lebih memilih untuk membeli makanan maupun minuman ringan dengan harga yang terjangkau seperti halnya produk-produk PT sinar sosro sehingga kondisi ini dapat menyebabkan permintaan produk meningkat.
d.   Informasi
Supply Chain Management merupakan salah satu proses yang krusial dimana arus pertukaran bahan baku, informasi serta keuangan antar perusahaan terjadi. Konsep kerja sama ini kemudian berkembang menjadi E-SCM dengan menggunakan internet, intranet maupun extranet
Sebagai media komunikasi secara online dan realtime, memastikan bahan baku baik dari pemasok maupun barang jadi ke konsumen selalu tersedia sesuai kebutuhan.
Chopra & Meindl (2001) menyatakan bahwa dalam SCM terdapat empat penggerak (driver), yaitu persediaan, transportasi, fasilitas, dan informasi. Dari keempat penggerak tersebut, informasi merupakan penggerak utama. Informasi sangat mempengaruhi ketiga penggerak lainnya.
Untuk mempromosi produk-produknya Sosro  menggunakan iklan-iklan yang terlihat di berbagai stasiun televisi, internet, majalah, surat kabar, radio, dan berbagai acara-acara besar maupun kecil.



































DAFTAR PUSTAKA

https://riamaryani.wordpress.com/2011/09/22/22/

3 komentar:

  1. assalamualikum.
    mbak..untuk bagan pendistribusian sosro dari hulu ke hilir,,kog tidak ada/gambarnya tidak muncul..
    Terimakasih

    BalasHapus
  2. Alhamdulillah. Terimakasih kak. Sangat membantu

    BalasHapus
  3. Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

    Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

    Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

    Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

    Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut

    BalasHapus